"Gue bukan pebisnis, gue itu musisi," ungkapnya saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Thomas punya alasan tak mau disebut pebisnis,"Kalau pebisnis mikir untung dulu, tapi bukannya gue enggak hitung itu. Setidaknya kalau musisi itu gue merasakan bagaimana susahnya."
Dia pun mengulas perbedaan musisi dengan orang yang terjun mengelola bisnis murni.
"Gue memang bukan terlahir menjadi seorang pebisnis, jujur saja pebisnis pasti enggak tahu harus nunggu lama-lama di panggung, lagu-lagu meledak dan pembagian yang enggak rata," umbarnya.
Terlahir jadi seorang yang idealis, meski banyak label membidik boyband dan girlband yang pasarnya sedang hangat, tapi Thomas band beraliran rock yang akan dibesarkannya bernama Boys Of Rock.
Band yang dipunggawai oleh Bounty (drum) yang kebetulan anak Thomas sendiri, Sandy (gitar), Budi (gitar) dan Bamba (vokal).
"Jadi itu untuk nunjukin enggak semua cowok itu boyband semua. Kata boy itu bukan selalu untuk boyband," timpal Bounty.
Meski di dalam personil band tersebut terdapat sang anak, namun Thomas tak mau memberikan keistimewaan jika sudah berurusan dengan musik.
"Kalau kalian pilih jalan ini harus disiapin. Kayak kalau mau manggung sound check itu jangan disepelekan. Kalau perlu tiga jam sebelum main sudah datang. Kalau main band jangan ingin dilihat bagus doang, tapi kalau di rumah enggak melakukan kewajibannya sebagai musisi mendingan pulang kampung saja, atau memilih jadi pegawai negeri," tegas Thomas.
.png "English"){kind=small}
